Toko Online Terpercaya

Monday, 10 November 2014

KamuKu

KamuKu

dapet kiriman lagi nih dari temen Ade ratna marsudi , semoga cerpen ini menginspirasi ya ,
selamat menikmati ^_^

 image by me ^_^

Pagi hari suasana begitu sejuk, terlihat gadis berparas cantik begitu ceria menunggu didepan gerbang rumah dengan kaos polos berwarna kuning dan mengenakan rok mini berbahan sutra berwarna putih, rambut yang terurai dengan poni tengahnya, mengenakan berbagai macam aksesoris dari kalung, gelang, cincin, anting dan gelang kaki terbuat dari titanium :) yaaa dia adalah Deani williana, pagi itu Deani sedang menunggu pujaan hatinya, laki-laki dengan tinggi badan 178cm tingginya jauh melebihi Deani yang memiliki postur tubuh kecil, Dawan laki-laki yang sudah hampir 3 tahun berpacarannya itu sedang dijalan menuju rumahnya untuk menjemput Deani, mereka satu rekan, sama" bekerja sebagai penyiar radio di Remaja FM ..



####

Tak lamapun sebuah mobil honda jazz putih dengan corak batik hitam menepi mendekati Deani “good morning my sweety” sapa Dawan setelah keluar dari mobil, dan tak lupa meluncurkan kecupannya di dahi Deani *bukapintumobil* “silahkan masuk nyonya Dawan” serunya sambil mengedipkan matanya “terimakasih meneer Dawan” jawab Deani dan langsung masuk kedalam mobil...taklamapun mereka langsung menuju radio tempat keduanya bekerja, disepanjang jalan mereka bercanda begitu romantis, dan terlihat keadaannya sangaaat bahagia

***
Deani itu 2thn lebih muda dari Dawan tepatnya sekarang usia Deani 20thn dan Dawan 22thn ..

###
Tak lama mereka sampai di radio Remaja, Dawan langsung turun dan membukan pintu untuk gadisnya itu...mereka masuk menuju lorong" radio Remaja...“Aku udah buatin sarapan, masih terlalu pagi sepertinya, gimana kalo kita sarapan dulu, mumpung makanannya masih hangat” seru Deani, sambil mengambil bekalnya dari dalam tas “ehm oke, yaudah kamu duduk duluan biar aku ambil minum dulu, kamu mau teh hangat?, atau susu??” Tanya Dawan pada Deani “teh aja kayanya, soalnya tadi aku udah minum susu Wan” jawabnya sambil menyiapkan makanan di meja dekat ruangan mereka siaran “baik bos, akan segera meluncur” jawab Dawan yang sesekali meledek Deani dengan senyum ledekannya dan kedipan mata genitnya ..

***
Tak lama Dawan kembali membawa 2 gelas berisikan teh manis hangat serta kopi susu untuk dirinya,,mereka makan berdua dengan begitu hangaat, Dawan selalu minta disuapi setiap kali makan bersama, dengan telatennya Deani menyuapi laki-lakinya yang sering dia sebut "Bayi Besar" “nih nih aaaaa, makan yang banyak yaa Bayi Besarku” ledeknya sambil memberikan suapan kedalam mulut Dawan dan mengelus" rambut Dawan “makasih yaa Mama Bawel masakannya enaaaak” puji Dawan sambil mengunyah makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya itu....hari ini Deani membuat "tumis ayam pedas manis" Dawan memang suka dengan masakan yang pedas manis, dan Dawan adalah tipe cowo yang doyan makan, terbukti dari perutnya yang sedikit membuncit itu, meskipun masih terlihat tampan ..

###
Waktu menunjukan pukul 10:00 waktunya mereka siaran, yaaa mereka memang selalu di pasangkan untuk siaran berdua, bahkan banyak pendengar yang memberi gelar "Best Couple" kepada mereka berudaa

“Hello sobat remajaaaaaaa bagaimana pagi ini??, mudah"an menyenangkan yaa, seperti pagi kita berdua disini hehehe iya gak wa” ceria Deani saat membuka siaran pagi itu “yaaap betul banget sobat, pagi ini selalu bahagia, apalagi dapet masakan special dari someone, gue harap kalian semua diluar sana dapat bahagia seperti gue saat ini,,,ehm oke cukup basa basinya pagi ini gue daaaaan *sambil melirik Deani* Deani bakal nemenin kalian selama 2 jam ke depan untuk menyampaikan info" terbaru soal situasi jakarta, atau yang punya info soal situasi diluar jakarta juga boleh, dan yang mau req lagu atau kirim salam juga bisa kalian bisa kirim ke email kita RadioRemaja@gmail.co.Id, masih kita tunggu nih informasi atau salam dari kalian sampe dua jam kedepan” cerocos dawan panjaaang “yaa betul bangeeeet pemirsa sobat Radio Remaja, okee buat selingan gimana kalo sekarang Dean puterin lagu terbaru nih dari Fatin feat The overtunes-kaulah kamuku, cekiiidoooot” diputarkan lah lagu" dengan Deani
Sudah hampir satu jam lebih mereka siaran kali ini mereka membaca kan lagi info yang masuk ..
"Oke sobat kembali lagi, sekarang gue sama Dean mau bacain email masuk nih” seru Dawan yang sedang mencari" email masuk penting, megeser mousenya ke arah bawah layar komputer “naah, ini ada email dari De...” Deani terhenti saat menatap layar komputer yang menunjukan email dari pengirim dengan Email Dere13@gmail.com, Dawan menatap tajam mata Deani, seketika dawan langsung meneruskan membacakan email tersebut “emailnya dari Dere13@gmail.com " selamat pagi menjelang siang, salam" buat Dean yang siaran semangat siarannya, pagi ini cuma mau info kalau arah dari bandung menuju jakarta terlihat ramai lancar, agak sedikit mendung, untuk pengguna motor siapkan jas hujan lebih baik" *isi email tsb* okee thanks buat beritanya bro, oke buat sobat Remaja, tadi udah sebagian email tentang info sekitaran jakarta dan luar jakarta kita sampein, gak kerasa waktu kitapun sudah mau usai, untuk penutupnya Dawan puterin lagu terakhir nih dari 'last child-seluruh nafas ini-, selamat siaaang selamat beraktifitas salam sobat Remaja dadaaaah” tutup acara, ya Dawan menutupnya sendiri, sedangkan Deani hanya terdiam bersandar di bangku siarannya ..

***

“Harusnya kamu profesional tadi saat email itu masuk” seru dawan sambil mengambil kunci mobil dan tasnya di loker kerja “bukan gitu Wan” elak Deani sambil berjalan pelan menghampiri parkiran Radio “bukan begitu apa?, siaran hari ini buruk buat aku, penutup cuma aku sendiri, kamu apa?, cuma terdiam bersandar di bangku??, aneeeh” protes Dawan langsung masuk kedalam mobil....Deani diam tak menjawab protesan Dawan yang sedari tadi mengoceh" panjang lebar ..

###

Deani membawa dua gelas orange jus, menaruhnya diatas meja ruang tamu rumahnya “siang ini kamu mau makan apa?” Tanya Deani pada Dawan
“Gak aku mau langsung pulang, cape banget, mungkin nanti sore aku gak jadi kesini, badan aku kerasa cape mau istirahat” seru Dawan yang langsung melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Deani “ehm yaa gapapa ko, kamu istirahat, minum vitamin yang aku beli waktu itu” seru Deani yang berdiri didepan pintu, melihat laki-lakinya yang perlahan masuk ke mobil dan berjalan meninggalkan pelataran rumah Deani

***

3bulan berlalu setiap kali mereka siaran selalu ada email dari Dere13@gmail.com, email itu membuat hubungan mereka menjadi aneh, sikap keduanya jadi salah tingkah??, siapa sebenarnya pemilik email tsb??
“Harusnya tadi biar aku aja yang baca email itu” seru Dawan dengan wajah seriusnya “kemarin kamu bilang aku harus profesional kan tuaan???” Geram Deani sambil melipat tangannya didada dan menatap sinis Dawan “iya emang, tapi kali ini beda, harusnya aku yang baca email itu bukan kamu, pokoknya setiap ada email itu aku yang harus baca” tegas Dawan yang menatap tajam mata Deani
“Kenapa gak lebih baik aja email itu gak perlu dibacakan tuan, biar semuanya seperti semula”

“Nggak, email itu harus dibaca, kita harus profesional”

"Tuan Dawan*alisnyanaik,matanyamenatapDawanbegitutajam* kenapa tidak dibaca saja, menurut saya itu lebih baik, bahkan itu menjauhkan semuanya dari kata buruk

“Terseraaaah!!!” Dan pergi meninggalkan Deani sendiri di ruang siaran

***

Siang itu Deani ada janji dengan Mitha, rekannya penyiar juga...“Sayang, aku ada janji sama Mitha, aku keluar sebentar yah” isi pesan Deani untuk Dawan...hanya berselang dua menit saat Deani ingin melangkahkan kakinya keluar hapenya berbunyi *tuningtuning* sambil membuka pesannya dia terus berjalan menuju pagar rumahnya...“Gak aku izinin, kamu gak boleh kemana" selain sama aku, kalo kamu tetap pergi aku bakalan marah sama kamu” Deani geram membaca pesan Dawan,..beradu argumen, cekcok diantara keduanya, Dawan memang cowo yang posesif amat sangat posesif dari dulu memang Dawan selalu membataskan langkah Deani untuk keluar rumah jika tanpa dirinya, Dawan bisa marah besar jika Deani menentangnya, tak jarang Dawan selalu marah jika Deani tetap keluar meskipun Dawan melarangnya, kali ini Deani tetap pergi, karena memang ini urusan untuk program peluncuran novelnya, Deani pernah berbicara pada Mitha tentang tulisannya, Deani memang suka menulis, suka membaca, bahkan seisi kamar Deani dibuat perpustakaan mini, lalu Mitha membaca tulisan Deani, dan dia bermaksud membantu Deani menerbitkan di tempat temannya bekerja, penyalur buku/novel, Mitha meyakinkan temannya itu dapat menerbitkan tulisan Deani....Dawan memang tidak menyukai hobbi Deani itu, karena setiap kali Deani menulis pasti Deani akan melupakan hal sekitar, dan Deani hanya akan terfokus pada layar laptop dan headset yang menempel dikupingnya, itu yang membuat Dawan benci dengan hobbinya Deani ..

***
Setelah 15 menit menunggu Deani sampai di cafe, hampir membuat Mitha pergi karena lama menunggu..“Sorry Mit, biasa deh Dawan”

“Kenapa lagi sih?, doi masih ngelarang" lo buat nulis”

“Emm” sambil menaikan kedua bahunya “entahlah, mungkin iya, udahlah, eeh gimana project gue temen lo udah setuju?”

“Gue udah kirim tulisan lo waktu itu, dia baru ada waktu untuk ketemu sekarang, karena kemarin dia sempat dipindah tugasin keluar kota” jawab Mitha “mungkin sebentar lagi dia sampe”

Taklamapun teman Mitha itu sampai, ketika lagi asiik mengobrol dengan Deani, Mitha yang duduk di bangku menghap kearah pintu masuk berhadapan dengan Deani "heey Mitha” suara laki" yang melambaikan tangannya kearah Mitha “ehh Za, sini” seru Mitha dengan senyum bibirnya “tuh temen gue udah dateng De” Deani langsung berdiri dan menoleh.....tercengan Deani saat melihat siapa yang datang, yang berada tepat di hadapannya hanya berjarak 2 jengkal dari tempatnya berdiri, keduanya saling bertatap tajam, terdiam, tercengang, terpelongo, Mitha yang bingung melihat keduanya segera menyadarkan dengan tepukan tangannya *prokprok* “hey hello, ada gue loh disini, kenapa sih sampe bengong kaya sapi ompong, yaa gue tau Deani emg cantik,tp lo biasa aja dong Za ngeliatinnya” ledek Mitha pada kedua temannya tsb

***
Selesai membicarakan soal project tsb Mitha berpamitan kepada keduanya ”sorry gue harus duluan, soalnya indra udah jemput gue, biasa mau malem mingguan hehehe bye” langsung bergegas meninggalkan keduanya...terlihat mereka yang begitu kaku, Deani yang terlihat terunduk sedari tadi “gak cape nunduk terus?” Tanya pria tersebut “kayanya gue harus pergi, cowo gue pasti nunggu gue, dan dia bakalan marah besar kalo tau gue disni sama lo” seru Deani yang langsung berdiri “bisa tolong segera minggir, gue mau keluar” tegas Deani dengan mata yang sedikit melotot...“Malam minggu lagi bareng Deani setelah hampir 4 tahun gak pernah berjumpa” jawab sosok laki" itu, berdiri dan memegang erat tangan Deani “lepasin!!! Atau gue bakalan teriak, lo tau suara gue lantangkan??” Ancam gadis itu pada Reza, laki-laki itu hanya tersenyum dan merenggangkan pegangannya, Deani melepaskan peganggan laki-laki itu dan pergi meninggalkan cafe tsb ..

***

Benar saja dugaan Deani, mobil Dawan sudah terparkir didepan rumah, pintu rumah juga sudah terbuka `tuhkan dia udah dirumah, bakalan ada keributan lagi sepertinya...` gumam hati Deani gelisah...perlahan Deani melangkah kakinya mendekati pintu rumah, sesekali terlihat menelan ludah, dengan helaan nafas yang kasar, mencoba merelaxkan dirinya, dan berharap semua baik" saja “hey sayang, udah lama?” Tanya Deani yang langsung duduk di sofa tepat di samping Dawan “udah” jawabnya singkat “udah selesai urusannya?, udah gak sibukan?” Mata melingkar tebal dan membuang pandangannya
“Siapa yang sibuk?, aku cuma bicarain soal tulisan aku, gitu aja kok, ini aku langsung pulang” jelas Deani yang sedari tadi memegang tangan Dawan dengan gemetar dan terlihat menahan airmatanya ..

***

Dawan mengajak Deani keluar, untuk makan diluar, menikmati ramainya jalan saat suasana malam minggu, suasanya itu nyaman, terlihat baik" saja tidak terlihat ada bekas keributan di wajah keduanya, saling memperlihatkan senyuman bahagianya, selama hampir 4tahun hubungan mereka memang terbilang unik, mereka bisa terlihat sangat mesra ketika habis beradu argumen, selang waktu satu atau dua jam mereka bisa memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka, mereka berdua memang memiliki watak yang sama" keras, tapi sering Deani mengalah, sebab tak ingin hubungannya kandas begitu saja, mengingat perjuangannya cukup besar dalam hubungan yang berjalan hampir 4 tahun ini, setiap kali bertengkar Deani selalu mencairkan suasana dengan kata"nya yang lembut dan sabaar, membuat Dawan redam dari marah nya ..

###

Dua minggu kemudian Reza dan Mitha kembali mengatur waktu untuk bertemu Deani ..

“De, gue ada di cafe biasanya” suara Mitha dari telpon

“Ehm yaa 10menit gue sampe yaa Mit”

Tak lama Deani datang, mereka mengobrol begitu serius membicarakan project tulisan Deani ..

***

“Kamu darimana aja sih?, aku nunggu kamu tau” geram Dawan sambil memegang lengan Deani

“Loh, aku kan udah bilang, aku keluar sama Mitha, kan kamu sendiri yang bilang kalo hari ini kamu ada urusan mendadak, kamu juga udah bilang iyaa kan saat aku izin” tegas Deani yang mencoba melepaskan pegangan Dawan

“Ooh, jadi sekarang kamu udah bisa nyari alasan, terus nyalahin aku??, hebaat..hebaaat bangeet !!!” Tangannya semakin keras memegang Deani

“Lepasin Dawan, sakit tau gak” terus berusaha melepaskan tangannya

Terjadi keributan besar, dengan suara lantang mereka berdua ribut besar, Deani berbicara sambil menumpahkan airmatanya, dan Dawan dengan luapan Emosinya ..

“Udah yaa Wan, aku capek, aku tau kamu itu selalu nyari" kesalahan aku, selalu ngebuat" hal yang seharusnya kecil malah diperbesar, aku tau kamu selalu nunggu saat" seperti ini kan?, saat dimana aku yang mulai mengatakan kalau hubungan kita cukup sampai disini, okee kalo itu yang kamu mau, mulai sekarang kita PUTUS” sambil menangis dan dengan penuh emosi, Deani masih berusaha melepaskan tangannya dari Dawan “bukan gitu maksud aku, aku gak pernah berfikiran kaya gitu, selintas di fikiran aku untuk pergi dari kamupun gak pernah ada De, Plis Dean jangan ngomong kaya gitu, aku sayang kamu ” jelas Dawan yang mulai melepaskan pegangannya “udah skrng aku minta kamu pergi, aku capek” berlalu meninggalkan Dawan dan masuk kedalam kamarnya ..

***

Sudah lebih dari sepekan Dawan dan Deani putus, bahkan Deani sudah mengajukan surat pengunduran dirinya dan memilih untuk fokus menjadi penulis ..

Saat jam pulang siaran Dawan mampir ke Tiramissu Cafe tempat biasa Deani kongkow dengan teman"nya, Dawan melihat Mitha ada disana pula, lalu Dawan menghampiri Mitha “Mitha” sapanya menghampiri Mitha “eh Wan, sini duduk” Dawan melihat sosok laki" disamping Mitha “elo??” Terperangah Dawan melihatnya “sini Mit gue mau ngomong sama lo” segera Dawan membawa Mitha menjauh dari Reza ..

“Ini, temen lo yang lo ajakin kerja sama buat project Deani”

“Iyaa, dia Reza temennya sepupu gue, dia punya kenalan banyak untuk penerbit buku” jelas Mitha

“Ya tapi kenapa harus dia Mitha, kenapaaaa?” Gumam Dawan sembari menghela nafasnya

“Laah kenapa sih Wan?, sumpah deh gue gak ngerti??” Tanya Mitha yang memang tidak tau soal siapa Reza ..

Reza menghampiri mereka berdua
“Sorry bro” menepuk bahu Dawan 
“mungkin Mitha gak tau soal Kita, soal antara gue elo dan Deani, Mit lo bisa balik duluan, gue masih ada perlu sama Dawan” seru Reza
”Loh kok lo kenal dia Za?” Tanya Mitha heran, sambil mengeruti alisnya seraya ingin mengetahui sesuatu

“Ceritanya panjang, nanti mungkin lo akan tau” jelas Reza sambil tersenyum ringan mengarah pada Mitha

“Ehmm oke, gue duluan ”

***

Reza dan Dawan saling berhadapan, didepannya ada 2 gelas berisikan orange jus, ada cemilan seperti cookies dan 4 potong Tiramissu cake, Reza yang mengenakan Kemeja putih dan celana bahan hitam, dengan rambut tertata rapih dengan belahan pinggirnya, mencerminkan kepribadiannya yang rapih dan menandakan dia adalah seorang pengusaha, sedangkan Dawan dengan rambut berjambulnya, berpaian santai mengenakan kaos Armani berkerah berwarna merah dan jeans serta sepatu catsnya yang juga berwarna merah
“Lo sayang sama Deani??” Tiba" pertanyaan itu terlontar dari mulut Reza
“Tanpa perlu gue jelasin mungkin lo tau semuanya !!”Jawab Dawan singkat dengan tatapan sinisnya “oke baiklah, gue ngerti” balas Reza dengan senyumannya “kalo lo sayang Deani, jangan lo sakitin, apa lo lupa sama perkataan lo dulu sekitar 4tahun yang lalu?, apa yg saat ini lo milikin, harus lo jaga jangan sampe lengah hingga membuat celah orang ketiga masuk, gue rasa lo gak mungkin lupa soal kata" itu bro”
Dawan hanya terdiam mendengar perkataan Reza, dan Reza meninggalkan Dawan sendiri di cafe


***

Reza tengah berjanjian dengan Deani di taman “maaf yaa, kamu nunggu aku udh lama?” Tanya Reza yang langsung duduk tepat disamping Deani “ehm gapapa, gue juga baru sampe Za” balasnya dengan senyuman,,Reza memandang wajah Deani begitu dalam, menyentuh wajahnya mulai dari dahi, mata, hidung dan berakhir menyentuh bibir Deani, merasakan kehangatan yang pernah ada, menghirup aroma tubuh Deani yang sedari dulu selalu mengenakan parfume beraroma "strawberry" wangi yang begitu segar, Reza menyentuh terus menerus wajah Deani, sambil memejamkan matanya, hidungnya terlihat mengendus, menghirup aroma tubuh Deani dan sesekali Reza mencium rambut Deani “kamu masih sama, sama seperti 4 tahun yang lalu, kamu masih tetap Sweet Strawberryku, kamu masih tetap indah walau dengan mata terpejam, aku tetap bisa merasakan keindahan itu dengan sentuhan” terangnya sambil terus menyentuh wajah Deani,,ia hanya terdiam, menahan airmatanya, tangannya menyentuh balik wajah Reza, dan mulai memejamkan matanya, menelusuri wajah Reza, tanpa terasa airmata itupun mulai menetes membasi pipi Deani `Reza...My exHero,,kamu bisa aku sentuh lagi Za,rasa apa ini??, mengapa semua terasa begitu tak menentu, antara bahagia dan sakiiit` hatinya bergumam, Deani merasakan perasaan yg sempat terkubur kini bangkit, rasa itu kembali membuat semua tak menentu...“Jangaan nangis” tangannya mengusap lembut airmata yang jatuh dipipi Deani “kamu akan tetap jadi yang terindah disini*nunjukdadanya* didalam hati aku” terangnya dengan lembut “kenapa kamu pergi?, tinggalin aku dulu??” Serayamatanya menimbulkan berjuta pertanyaan “aku memang tidak akan pernah kembali, kembali untuk menjadi KITA” memengang tangan Deani dan mencium kedua punggung tangannya “kamu akan tetap jadi yang terindah, terindah sebagai kenangan, kenangan yang sangaat indah, jika kamu bertanya, mengapa aku kembali??, jawabannya karena aku ingin menebus kesalahanku, kesalahan atas sikapku dulu yang meninggalkan kamu begitu saja, tanpa alasan, dan aku datang untuk menebusnya” terang Reza dan mendaratkan ciumannya di dahi Deani

»FlashBack«

Reza dan Deani telah berpacaran selama kurang lebih 2tahun, mereka pacaran dari kelas 2 SMA, hubungan yang begitu romantis, keduanya sama" menyukai seni, keduanya suka dengan musik jazz, dan keduanya pandai membuat puisi romantis, nyaris tanpa perbedaan diantara keduanya ..

***
Saat kelulusan sekolah, Deani sudah bekerja di Radio Remaja FM dia tidak meneruskan kuliahnya, sedangkan Reza meneruskan kuliahnya dan bekerja di perusahaan milik keluarganya, perusahaan yang menyalurkan cerpen, buku/novel serta puisi" karangan anak" remaja ..
Bekerja sambil kuliah menyita waktu Reza, membuat nya jarang berkomunikasi dengan Deani, terlebih lagi Reza sering di alihkan keluar kota, untuk melihat pameran" yang ada di luar kota, bahkan kuliahnyapun nyaris terputus karena kesibukannya itu ..

###
“Kenapa sih de??” Pertanyaan itu terlontar dari mulut Dawan yang saat itu masih sebagai team work, just team work “gapapa ka, cuma lagi kangen” jawabnya dengan suara lirih, menggambarkan kerinduannya akan Reza kekasihnya...Dawan seketika memeluk Deani mencoba menenangkan hati gadis pujaan nya itu “blm tentu dia mikirin kamu, kamu lupain dia, disni ada aku De yang sayang tulus sama kamu, aku gak akan ninggalin kamu seperti dia meninggalkan kamu” Dawan meyakinkan hati Deani
Beberapa bulan berjalan, Reza di alihkan keluar negri, tepatnya ke jerman, jarak waktu yang cukup jauh dari Indonesia membuat komunikasinya semakin kacaau, waktu disini malam disana sore, disini pagi disana malam ..

Tragisnya malam itu Deani berada sendirian di rumahnya, Deani tertidur begitu lelap, tepat pukul 02:00 rumah Deani kerampokan, semua benda berharga miliknya di rampas, Deani berusaha menahan rampok" tsb, apa daya tubuh nya yang kecil tidak mampu menahan 3 rampok itu, Deani di dorong hingga mengenai ujung jendela, dahinya terluka, perhiasan, uang dan hape serta laptop miliknya raib di curi perampok tsb, Deani tinggal sendiri sebab kedua orang tuanya bekerja di luar kota (batam), akhirnya Deani memutuskan untuk pindah rumah, Deani kehilangan kontak Reza, sama sekali tidak ada yang di ingat Deani, nomor tlp Reza semua hilang ..

Seiring berjalannya waktu, Deani dan Dawan menjalin hubungan, mereka pacaran, dari dulu saat Deani masih dengan Reza Dawan memang mengincarnya, Dawan selalu berusaha mendekatkan diri, namun Deani sering menghindar dan seolah tidak memperdulikan Dawan,,sampai akhirnya Dawan memiliki Deani seutuhnya .

***

Dulu Reza sempat mencari" Deani mendatangi rumah lamanya, sampai menanyakan kesemua org, mereka tidak mengetahuinya, tersisa satu buah jalan untuk tau Deani, Reza sering mendengarkan radio, yang penyiarnya tak lain Deani dan Dawan, Reza mendengar bahwa mereka telah berpacaran, Reza mencari email radio tsb, dan setelah mendapatkan Reza tak langsung mengirimi email kepada radio Remaja FM, ia membiarkan Deani bahagia dengan kekasih barunya, dan Reza baru beberapa bulan lalu mengirim email, email yang dulu di buat bersama Deani (Dere13@gmail.com) singkatan dari nama Deani Reza dan 13 adalah tanggal jadian mereka berdua, sampai detik ini Reza tidak memiliki kekasih ..

»FlashBackOff«

“De, kamu jangan pernah nangis lagi, perjuangkan Dawan, jangan kamu lepas, aku tau dia sangat mencintai kamuk ” pesan Reza,
Reza memeluk Deani begitu erat `aku sungguh masih mencintaikamu, seperti dulu De, seperti awal kita bertemu, semua yang ada di diri kamu, aku mencinta kamu` 
dalam hatinya bergumam, Reza menghela nafasnya panjang, guna menyembunyikan airmatanya, dan melepaskan pelukan nya pada Deani “ini sudah sore, lebih baik kita pulang aku antar kamu, dimana sekarang kamu tinggal?” Ajak Reza dan menggandeng tangan Deani lembut sambil mengarahkan senyumannya kepada gadis manis itu “aku tinggal di Jln.karet nomer 21” jawabnya
“emm baikalah” ..mereka pulang, 
di sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua, hanya terlihat saling lirik melirik, setibanya dirumah Dawan menunggu Deani di depan rumah
“Kamu pergi sama dia?” Tanya Dawan kaget
“Gue cuma ajak dia ketaman, gak lebih ko, dia tetap milik lo bro, seutuhnya*menyatukantanganDawandenganDeani* jaga dia buat gue" pandangannya tertuju pada Dawan
“De, makasih pernah jadi yang terbaik, sampai saat ini kamu masih tetap yang terbaik selalu didalam hatiku” dan kali ini pandangannya tertuju pada Deani 
“aku pergi, semoga kalian bisa meneruskan kebahagiaan ini, kebahagiaan sebelum aku datang kembali” dan Reza bergegas pergi meninggalkan Deani dan Dawan ..

***

Dua bulan kepergian Reza, yaa ternyata Reza mengidap kanker otak, kedatangannya hanya untuk minta maaf kepada Deani, kini setelah kepergiannya Deani dan Dawan kembali merajut indahnya cinta di pusara makam Reza “gue janji akan jaga Deani, dan gak akan nyakitin dia bro, tenang disana, gue jamin Deani akan bahagia bersama gue” janji Dawan
“Reza terimakasih pernah hadir memberi kebahagiaan kepadaku, kamu juga akan tetap jadi yang terindah untukku ” seraya matanya meneteskan airmata

Dawan dan Deani hidup bahagia, menjadi sepasang kekasih yang bahagia mengekalkan semua rasa cintanya didalam hati masing"..

cerpen ditulis oleh Ade Ratna Marsudi .
Fb Penulis        :  facebook ade ratna marsudi
Twitter Penulis : Twitter Ade Ratna Marsudi


No comments:

Post a Comment

Toko Online Ku dibuka lapak